Tips Cicilan Sehat Agar Tidak Mengganggu Finansial

Mengambil cicilan bukanlah suatu hal yang salah jika mampu mengelolanya dengan bijak. Supaya kondisi keuangan tetap stabil dan tidak kacau, penting untuk menyesuaikan cicilan dengan kemampuan finansial. Sebagai panduan, berikut beberapa tips cicilan sehat berikut agar alur keuangan tetap tertata dengan baik.

1. Cicilan Jangan Sampai Mengganggu Biaya Pemenuhan Kebutuhan Dasar Sehari-hari

Menjadikan 30% dari total penghasilan sebagai batas maksimal cicilan merupakan langkah bijak agar finansial tetap aman. Batas ini dianggap ideal karena tidak mengganggu alokasi dana untuk kebutuhan sehari-hari. Bila melebihi angka tersebut, maka risiko keuangan pun ikut meningkat, termasuk kemungkinan terlambat membayar cicilan karena dana sudah terserap untuk kebutuhan lainnya.

Kondisi ini bisa berujung pada situasi yang merepotkan, mulai dari tekanan tagihan yang berulang, risiko kehilangan aset yang dijaminkan, hingga kemungkinan masalah hukum. Untuk menjaga keuangan tetap stabil dan cicilan tetap lancar, sebaiknya menjaga nominal cicilan di bawah batas 30% dari total penghasilan yang dimiliki.

2. Ambil Cicilan Untuk Kebutuhan Pokok Atau Kebutuhan Produktivitas

Cicilan yang sehat tidak hanya berdampak baik untuk kondisi keuangan saat ini, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kestabilan finansial jangka panjang. Contoh cicilan yang termasuk kebutuhan pokok antara lain KPR rumah, ponsel, kendaraan, dan barang sejenis lainnya.

Penting untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, membeli ponsel untuk keperluan komunikasi adalah sebuah kebutuhan. Namun, membeli ponsel terbaru secara terus-menerus hanya untuk mengikuti tren gaya hidup termasuk dalam kategori keinginan semata.

Selain itu, cicilan juga bisa berfungsi sebagai alat untuk produktivitas. Contohnya adalah pinjaman yang digunakan untuk peluang usaha atau modal investasi yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Dengan begitu, utang yang diambil menjadi produktif karena dapat menghasilkan pengembalian yang berlipat dan membantu memperkuat keuangan di masa depan.

3. Sediakan Dana Darurat

Tips cicilan sehat selanjutnya, sediakan dana darurat. Tujuan dana darurat ini memang dibuat khusus sebagai persiapan menghadapi situasi tak terduga yang bisa membuat pembayaran cicilan terhambat. Meski cicilan yang diambil sudah berada di bawah 30% dari penghasilan, keadaan darurat finansial bisa datang kapan saja tanpa bisa diprediksi.

Oleh sebab itu, penting untuk menyisihkan dana darurat agar cicilan tetap bisa dibayar tepat waktu tanpa mengalami keterlambatan. Kegagalan membayar cicilan tepat waktu seringkali berujung pada biaya tambahan seperti bunga penalti yang bisa merugikan secara finansial.

4. Pilih Tenor Sesuai Kemampuan Bayar

Sudah umum diketahui bahwa utang dengan jangka waktu pendek biasanya memiliki cicilan yang cukup besar dan terasa berat saat dibayar. Di sisi lain, memilih tenor yang panjang justru membuat total bunga yang harus dibayar jadi lebih besar.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Perlu melakukan perhitungan yang cermat dengan mempertimbangkan kemampuan finansial, kondisi, dan situasi saat ini. Pilihlah tenor pinjaman yang tepat, baik dari segi jumlah utang maupun durasi pelunasan, agar cicilan tetap terjangkau dan bunga yang dikenakan juga lebih efisien.

5. Pahami Syarat dan Ketentuan yang Berlaku

Agar cicilan di masa mendatang tetap sehat dan terkelola dengan baik, penting untuk memahami semua syarat dan ketentuan sebelum memutuskan mengambil utang. Ketahui aturan-aturan yang berlaku, seperti apakah diperlukan jaminan, risiko yang muncul jika terlambat membayar, serta hak dan kewajiban secara lengkap.

Selain itu, perhatikan juga besar bunga yang harus dibayar, termasuk potensi kenaikannya. Jangan lupa untuk mengecek rincian biaya tambahan yang mungkin muncul agar tidak terkejut dengan beban biaya yang cukup besar di kemudian hari.

Demikian beberapa tips tips cicilan sehat agar arus keuangan tetap berjalan dengan lancar meski punya cicilan. Pastikan utang yang diambil benar-benar memberikan manfaat berarti dalam kehidupan, bukan justru menjadi beban yang memberatkan kondisi finansial.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top