Risiko Investasi Emas yang Perlu Diperhatikan

Emas sering dianggap sebagai aset yang aman, berfungsi sebagai pelindung saat instrumen investasi lainnya mengalami penurunan akibat krisis. Meskipun demikian, risiko investasi emas tetap ada. Meskipun menawarkan potensi imbal hasil yang menguntungkan, instrumen ini tidak sepenuhnya bebas dari kemungkinan kerugian.

Salah satu manfaat investasi emas adalah kemampuannya untuk disimpan dalam bentuk fisik, yang menjadikannya pilihan untuk dana darurat. Namun, jika tidak disimpan dengan hati-hati, ada risiko kehilangan yang perlu diwaspadai.

Emas adalah salah satu instrumen investasi yang relatif mudah dikelola, karena tidak memerlukan biaya tinggi dan cenderung mengalami peningkatan nilai seiring waktu. Meskipun menawarkan berbagai keuntungan, seperti yang sudah disebutkan diatas risiko investasi emas juga tetap ada dan perlu diperhatikan, di antaranya:

1. Rentan Mendapatkan Produk Palsu

Salah satu kekurangan dari investasi emas yang mungkin sudah kamu ketahui adalah risikonya terhadap produk palsu, terutama jika tidak teliti saat membeli.

Kemurnian emas dapat diketahui melalui ukuran karat (K), dengan 24K sebagai nilai tertingginya. Meskipun ada beberapa metode tradisional untuk memeriksa keaslian emas, seperti digosok, digigit, atau diuji dengan magnet, cara paling aman adalah membeli dari penjual yang terpercaya.

Apalagi dengan banyaknya agen penjual emas online, penting bagi kamu untuk lebih berhati-hati saat bertransaksi melalui internet.

2. Sangat Bergantung pada Nilai Tukar Mata Uang

Risiko investasi emas yang satu ini sangat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar antara rupiah dan dolar Amerika Serikat.

Ketika nilai dolar melemah, harga emas cenderung naik, yang dapat menghasilkan keuntungan tinggi bagi investasi kamu.

Sebaliknya, jika nilai rupiah menguat, nilai emas dapat menurun, yang berpotensi menyebabkan kerugian dalam investasi emas.

3. Tidak Memperoleh Passive Income

Sebagian besar investor memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan maksimal atau passive income melalui investasi yang mereka lakukan. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi dalam emas, penting untuk mempertimbangkan beberapa risiko yang terkait dengan instrumen ini.

Salah satu perbedaan mendasar antara investasi emas dan instrumen investasi lainnya seperti saham atau reksa dana adalah dalam hal imbal hasil. Pada saham atau reksa dana, investor dapat menerima bunga atau dividen secara berkala, memberikan aliran pendapatan pasif yang lebih teratur. Sementara itu, pada investasi emas, imbal hasil baru akan tercapai ketika ada selisih harga yang signifikan antara harga beli dan harga jual.

4. Terpengaruh Inflasi dan Suku Bunga

Meskipun investasi emas tidak memberikan keuntungan dalam bentuk suku bunga, instrumen ini tetap menghadapi risiko terkait dengan fluktuasi harga yang dapat terjadi.

Sebagai contoh, ketika suku bunga meningkat, harga emas cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya peluang (opportunity cost) yang membuat investasi lain lebih menarik.

Selain itu, nilai emas juga dapat berkurang ketika ekonomi mengalami penurunan inflasi, yang berdampak pada penurunan permintaan dan harga emas.

5. Risiko Kehilangan Atau Dicuri

Jika emas tidak disimpan dengan cara yang aman, ada risiko kehilangan atau pencurian yang dapat terjadi.

Untuk mengurangi risiko tersebut, kamu perlu mempertimbangkan pengeluaran biaya tambahan untuk tempat penyimpanan yang lebih aman.

Seperti menggunakan fasilitas penyimpanan dengan perlindungan tinggi, yang dilengkapi dengan fitur keamanan seperti pin atau kata sandi.

6. Memakan Banyak Waktu Untuk Melakukan Pengamatan

Untuk memperoleh keuntungan yang optimal, seorang investor harus memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi nilai emas, seperti suku bunga, inflasi, dan pergerakan tren pasar.

Namun, analisis ini bisa memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga bagi mereka yang memiliki jadwal padat, hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri.

Itulah risiko investasi emas yang perlu diketahui. Meskipun memiliki risiko, namun emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang bagus.

Leave a Comment