4 Jenis Investasi Properti Untuk Pemula yang Dapat Menjadi Pilihan

Saat ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi karena potensi keuntungan yang bisa diperoleh di masa mendatang. Salah satu bentuk investasi yang cukup diminati adalah investasi di sektor properti. Berikut jenis investasi properti untuk pemula.

1. Properti Equity Crowdfunding

Dengan jenis investasi ini, tidak perlu memiliki properti secara keseluruhan. Ini karena skema ini melibatkan pengumpulan dana dari beberapa pihak untuk membeli properti secara bersama-sama.

Investasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dana dari sejumlah investor yang tertarik pada properti tertentu. Setelah dana terkumpul, pengelola investasi akan membeli properti tersebut dan kemudian menyewakan atau menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Sebagai ilustrasi, jika harga properti yang diinginkan mencapai Rp 1 miliar dan dana yang tersedia hanya Rp 10 juta, kamu dapat ikut berinvestasi dengan memiliki 1% dari total nilai properti. Sebagai imbalannya, kamu akan mendapatkan hasil berupa dividen dari pendapatan sewa bulanan properti tersebut.

2. Properti Bisnis

Investasi dalam properti bisnis merupakan salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan, di mana jenis properti yang dimaksud meliputi gedung perkantoran, lahan parkir, pusat perbelanjaan, dan jenis properti komersial lainnya.

Meskipun untuk memulai investasi ini memerlukan modal awal yang cukup besar, potensi keuntungan yang diperoleh juga sebanding besarannya. Bagi mereka yang ingin memulai dengan modal yang lebih terjangkau, beberapa properti bisnis seperti kios di pusat perbelanjaan atau ruko di area komersial dapat menjadi pilihan yang baik.

Properti jenis ini memungkinkan investor untuk mendapatkan penghasilan pasif melalui pendapatan sewa yang stabil, sekaligus memperoleh potensi kenaikan nilai properti yang signifikan dari waktu ke waktu.

3. Saham Properti

Saham properti merupakan salah satu jenis investasi properti untuk pemula dalam perusahaan yang berfokus pada pengelolaan properti, dengan mekanisme yang mirip dengan investasi properti melalui equity crowdfunding.

Untuk dapat berpartisipasi dalam investasi saham properti, seorang investor perlu memiliki rekening efek di perusahaan sekuritas dan menggunakan aplikasi trading untuk membeli saham tersebut.

Keuntungan yang diperoleh dari investasi ini berasal dari dua sumber utama, yaitu kenaikan harga saham dan dividen yang dibagikan oleh perusahaan properti yang dipilih. Pada umumnya, pembelian saham properti di aplikasi trading dimulai dengan minimal 1 lot, yang setara dengan 100 lembar saham.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa investasi saham properti membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai kinerja dan fundamental perusahaan yang sahamnya akan dibeli. Hal ini karena keuntungan dari saham properti sangat bergantung pada sejauh mana performa dan keberhasilan perusahaan properti tersebut di pasar.

4. Properti Hunian Keluarga

Investasi dalam jenis ini memerlukan modal awal yang cukup besar, terutama untuk proses akuisisi unit aset. Proses tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari pengurusan legalitas hingga pemeliharaan awal yang perlu dilakukan sebelum aset tersebut siap digunakan atau menghasilkan keuntungan.

Contoh investasi properti hunian keluarga meliputi kos-kosan, apartemen, dan rumah kontrakan, yang merupakan pilihan populer di segmen ini. Setelah memiliki properti tersebut, investor dapat memilih untuk menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi atau menyewakannya guna mendapatkan penghasilan pasif.

Dalam proses pembelian aset, terdapat dua metode yang bisa dipilih, yaitu pembelian properti dalam kondisi siap pakai yang sudah selesai dibangun atau pembelian secara inden, di mana properti akan dibangun setelah kesepakatan harga dan pembayaran uang muka dilakukan. Pilihan ini memungkinkan fleksibilitas bagi investor untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan strategi investasinya.

Itulah 4 jenis investasi properti untuk pemula. Setiap bentuk investasi tentu memiliki kelebihan dan risikonya sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko serta ketersediaan dana yang dimiliki.

Leave a Comment